Pengantar
Ilmu Ekonomi
Definisi dan Metode Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan cabang
ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap
keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka
berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Adapun tiga masalah pokok dalam
perekonomian, yaitu
1.
Jenis barang dan jasa apa
yang akan diproduksi?
2.
Bagaimana menghasilkan
barang dan jasa tersebut?
3.
Untuk siapa barang dan jasa
tersebut dihasilkan?
Ekonomi positif adalah
pendekatan ekonomi yang mempelajari berbagai pelaku dan proses bekerjanya
aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif untuk
mengyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi.
Ekonomi positif di bagi menjadi dua, yaitu ekonomi deskriptif dan ekonomi
teori.
Sedangkan ekonomi normatif
adalah pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi,
dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan pertimbangan
subjektif.
Berkaitan dengan sistem
ekonomi, ada tiga bentuk sistem ekonomi yang dikenal di dunia ini, yaitu:
1.
Sistem ekonomi pasar
(Laissez-Faire Economy), merupakan sistem ekonomi yang berbasis pada kebebasan
individu dan perusahaan dalam menentukan berbagai kegiatan ekonomi, seperti
konsumsi dan produksi. Perekonomian akan menentukan titik keseimbangan dengan
mengandalkan kemampuan pada sistem harga, yaitu tarik menarik antara permintaan
dan penawaran. Keseimbangan harga serta jumlah barang dan jasa dalam
perekonomian dibimbing oleh sesuatu yang tidak kelihatan (invisible hand).
2.
Sistem ekonomi terpusat
(sistem ekonomi sosialis) atau disebut Command Economy, yaitu sistem ekonomi
dimana pemerintah membuat semua kebijakan menyangkut produksi, distribusi, dan
konsumsi. Dengan kata lain, dalam sistem ekonomi sosial yang murni, pemerintah
mengatur semua aspek kegiatan ekonomi.
3.
Sistem ekonomi campuran
yaitu gabungan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat. Dalam
sistem ekonomi campuran, kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan
kegiatan ekonomi masih diakui, tetapi pemerintah ikut campur dalam perekonomian
sebagai stabilisator ekonomi dengan memberlakukan berbagai kebijakan fiskal dan
moneter.
Pasar dan Pemerintah dalam
Ekonomi Modern
Perekonomian pasar merupakan
sistem perekonomian yang mengandalkan harga sebagai variabel yang menentukan
keseimbangan ekonomi. Berbagai keputusan ekonomi untuk menentukan barang dan
jasa apa yang akan dibuat (What), bagaimana menghasilkannya (How) dan siapa
saja yang akan mengkonsumsi barang dan jasa tersebut (for Whom), ditentukan
oleh mekanisme pasar dengan bimbingan tangan gaib (invisible hand).
Secara umum pasar didefinisikan
sebagai suatu mekanisme di mana penjual dan pembeli dapat menentukan harga
secara bersama-sama untuk melakukan pertukaran. Pasar menentukan harga tiap
barang dan jasa dalam perekonomian. Pasar dapat dikategorikan ke dalam dua
besar, yaitu pasar barang dan jasa serta pasar faktor. Pasar faktor merupakan
tempat interaksi antara penjual faktor produksi (sektor rumah tangga) yang
memiliki tanah, modal, keterampilan dan lainnya, dengan yang meminta faktor
produksi yaitu pihak perusahaan.
Pasar yang terjadi dalam
perekonomian merupakan akumulasi dari berbagai pasar barang dan jasa serta
pasar faktor produksi. Banyaknya jenis barang/jasa tersebut akan menimbulkan
diversifikasi pekerjaan. Selanjutnya, diversifikasi pekerjaan akan menghasilkan
spesialisasi, yang akan mendorong timbulnya teknologi atau cara menghasilkan
barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Dalam kenyataannya, tidak semua
barang dan jasa bisa dihasilkan melalui mekanisme pasar dengan ‘tangan
gaibnya’. Namun terjadi persaingan yang tidak sempurna, yang akhirnya
menimbulkan inefisiensi, sehingga harga yang terjadi menjadi demikian mahal
atau bahkan sebaliknya dimana barang dan jasa menjadi tidak berharga. Kegagalan
sistem ekonomi pasar akan menghasilkan pengaruh yang dapat merugikan
perekonomian itu sendiri. Di samping akan menimbulkan pemusatan faktor produksi
pada satu pihak tertentu dan mengakibatkan ketimpangan dalam pendapatan.
Inefisiensi pasar ini
memerlukan intervensi dari pemerintah. Pemerintah dalam aktivitasnya dalam
perekonomian pasar dibatasi hanya pada beberapa kegiatan yang memang tidak bisa
dilakukan oleh individu, seperti misalnya bidang keamanan dan pertahanan.
Tetapi jika harus campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan mengembalikan
efisiensi, maka pemerintah melakukan regulasi atau membuat kebijakan-kebijakan
yang berfungsi mengatur jalannya perekonomian agar tetap efisien. P.A.
Samuelson mengatakan bahwa pemerintah mempunyai tiga fungsi perekonomian,
yaitu:
1.
Mengoreksi kegagalan pasar
demi efisiensi.
2.
Membuat program untuk
melakukan pemerataan pendapatan dengan menggunakan instrumen pajak dan
pengeluaran pemerintah.
Teori
Perilaku Konsumen-Pendekatan Teori Nilai Guna (Utility)
Tingkah laku
konsumen (Consumer Behavior) dapat dianalisis dengan melakukan kuantifikasi
kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi barang. Metode ini disebut dengan
pendekatan Kardinal, dimana keseimbangan konsumen dalam memaksimumkan kepuasan
atas konsumsi berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang
dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan
memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya.
Konsep nilai
guna (utility) bisa menjelaskan kelemahan berupa paradok antara kegunaan suatu
barang dengan harganya. Seperti telah dicontohkan tentang durian, dimana sampai
titik tertentu Anda tidak mau lagi memakannya, bahkan jika buah durian itu
diberikan secara gratis. Hal ini menunjukkan bahwa tambahan kepuasan yang
diberikan dari tiap tambahan unit barang yang dikonsumsi semakin berkurang.
Inilah yang disebut Law of Diminishing Marginal Utility.
Menurut Sadono
Sukirno, syarat yang harus dipenuhi agar konsumen dapat mencapai kepuasan
maksimum atas barang yang dikonsumsinya adalah setiap Rupiah yang dikeluarkan
untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai
guna marginal yang sama besarnya.
Dalam
menjelaskan bagaimana kurva permintaan mempunyai hubungan yang terbalik dengan
harganya, atau terjadinya pergerakan sepanjang kurva permintaan akibat dari
perubahan harga, serta mengapa terjadi pergeseran kurva permintaan akibat dari
berubahnya faktor selain harga, dapat digunakan pendekatan nilai guna
(utility).
Efek pendapatan
terjadi dari berubahnya harga suatu barang (naik atau turun). Jika harga barang
X naik, maka tambahan kepuasan dari mengkonsumsi satu unit barang tersebut
menjadi turun per harga barangnya. Hal ini menyebabkan turunnya permintaan akan
barang X. Sebaliknya jika harga barang Y turun, maka tambahan kepuasan dari
mengkonsumsi satu unit barang tersebut menjadi naik per harganya, sehingga
permintaan akan barang Y naik.
Beberapa alasan
yang menyebabkan suatu barang harganya menjadi mahal adalah kelangkaan dan
biaya produksi. Air jauh lebih mudah didapat dari barang lain, intan misalnya.
Sehingga wajar jika intan lebih mahal daripada air karena intan jauh lebih
langka. Demikian juga dengan biaya produksi untuk mendapatkan air jauh lebih
murah daripada biaya produksi intan.
Surplus konsumen
terjadi jika harga yang dibayarkan oleh konsumen terhadap suatu barang lebih
tinggi dari harga pasarnya. Surplus konsumen akan terus naik jika konsumen
terus membeli produk sampai unit tertentu dan menghentikannya, karena jika
diteruskan konsumen tidak akan mendapatkan surplus lagi.
Teori Perilaku
Konsumen-Pendekatan Kurva Kepuasan Sama
Indifferen
Curve (IC) menggambarkan kombinasi barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang
sama besarnya. Asumsi yang digunakan untuk melakukan analisis dengan
menggunakan IC adalah:
Seorang
konsumen akan mencoba untuk mencapai IC tertinggi yang mencerminkan tingkat
kepuasan tertinggi pula. Tetapi seorang individu mempunyai keterbatasan dalam
sumber dana untuk mencapainya, sehingga kurva IC yang dapat dicapainya pun
terbatas. Keterbatasan ini terjadi karena tiap barang dan jasa mempunyai harga
dan untuk dapat membayarnya diperlukan pendapatan. Garis kendala anggaran
(Budget Line/BL) mencerminkan kendala pendapatan dan harga yang dihadapi oleh
seorang konsumen pada tingkat pendapatan dan harga tertentu dari masing-masing
barang.
Kurva kepuasan
sama (IC) dan garis kendala anggaran (BL) merupakan alat untuk dapat
memperlihatkan pemaksimuman kepuasan yang dilakukan oleh konsumen. Jika BL
menyinggung IC tertinggi, maka seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang
maksimum.
Keseimbangan
konsumen akan berubah jika variabel pendapatan atau harga berubah, dengan
asumsi selera konsumen bersifat konstan. Jika terjadi perubahan pendapatan
(naik atau turun) dengan asumsi harga barang tetap, maka IC akan bergeser.
Tetapi jika harga salah satu barang berubah (naik atau turun) dengan asumsi
tingkat pendapatan tetap, maka IC akan berputar. Kedua kejadian tersebut akan
menyebabkan bergesernya keseimbangan konsumen dalam mencapai kepuasan maksimum.
Terjadinya
perubahan harga salah satu barang sementara harga barang lainnya tetap, akan
menyebabkan terjadinya perputaran garis kendala anggaran (BL), sehingga
keseimbangan konsumen akan berubah. Terjadinya perubahan keseimbangan ini akan
memberikan kombinasi dari kedua jenis barang yang berbeda. Perbedaan yang
terjadi ini terdiri dari efek substitusi dan efek pendapatan akibat dari
perubahan harga.
Organisasi Bisnis dan Teori
Produksi
Organisasi
bisnis diperlukan dalam peranannya menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan,
sehingga kita bisa mendapatkannya dengan mudah, murah dan berkualitas. Hal ini
terjadi karena organisasi bisnis melakukan produksi barang dengan lebih teratur
dan dalam skala produksi yang besar, sehingga proses produksi menjadi lebih
efisien. Selain itu, kemampuan dalam mengembangkan teknologi proses dan penghimpunan
dana menjadi lebih mudah dilakukan akibat dari spesialisasi yang terjadi.
Organisasi usaha
yang memproduksi barang dan jasa dapat dikategorikan dalam tiga bentuk utama
yaitu:
Setiap produk
dihasilkan melalui suatu proses produksi. Input produksi yang terdiri dari
tenaga kerja (L), modal (K), sumber daya (R), teknologi (T), dan lainnya, akan
diproses menjadi suatu output (Q) berupa barang atau jasa. Hubungan yang
terjadi antara jumlah input produksi yang diperlukan dengan jumlah output yang
dihasilkan disebut dengan fungsi produksi (production function). Fungsi
produksi akan memberi gambaran kepada kita tentang jumlah maksimum output yang
dapat dihasilkan, atas penggunaan sejumlah tertentu dari input-input produksi.
Melalui fungsi produksi kita juga bisa melihat bagaimana komposisi dari
berbagai kombinasi input, untuk menghasilkan jumlah tertentu dari output.
Isocost dan Isoquant merupakan dua pendekatan yang memungkinkan untuk melakukan
analisis optimasi faktor produksi, untuk menghasilkan output maksimum.
Dalam teori
produksi ada tiga konsep penting, yaitu Produksi Total (Total Production/TP),
yang menggambarkan jumlah keseluruhan produksi yang dihasilkan. Produksi
Rata-rata (Average Product/AP) yaitu jumlah produksi dibagi dengan jumlah input
produksi, dan Produksi Marginal (Marginal Product/MP) yang merupakan tambahan
hasil produksi dari setiap penambahan satu unit input.
Biaya Produksi
Konsep biaya
produksi menggambarkan bagaimana suatu perusahaan akan mencari tingkat output
optimal dalam mencapai tingkat keuntungan maksimum. Menurut Sadono Sukirno,
definisi dari biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang
akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan
tersebut.
Biaya produksi
dapat dibedakan menjadi: pertama, biaya produksi jangka pendek yang diartikan
bahwa sebagian faktor produksi yang digunakan adalah tetap atau tidak dapat
ditambah jumlahnya. Kedua, biaya produksi panjang yang mempunyai pengertian
bahwa semua biaya dapat berubah, sehingga tidak ada lagi biaya tetap.
Pada jangka
pendek, total biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Sedangkan untuk jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel. Pada
jangka panjang terjadi perubahan pada semua komponen biaya, sehingga total
biaya hanya terdiri dari biaya variabel.
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan
sempurna merupakan pasar yang paling ideal dalam sistem perekonomian, karena
mengarahkan kepada tingkat efisiensi yang lebih tinggi daripada jenis pasar
lainnya. Pasar persaingan sempurna mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Pada pasar
persaingan sempurna, perusahaan akan memaksimumkan keuntungan pada saat MC =
MR. Syarat tersebut akan menghasilkan jumlah output produksi optimal, yang akan
membawa perusahaan pada tingkat keuntungan maksimum. Jika kondisi tersebut tidak
terpenuhi, maka perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan maksimum.
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
2.
Barang yang diperjualbelikan
mempunyai kegunaan sama tetapi berbeda corak (differentiated product).
3.
pasar oligopoli yaitu pasar
dimana produk yang dihasilkan banyak yang bersifat sebagai barang antara, dan
merupakan industri di sektor hulu. Misalnya produksi baja, semen, dan bahan baku plastik.
Pasar monopoli sangat bertentangan dengan pasar persaingan sempurna,
terutama dalam jumlah perusahaan dan kekuasaan menentukan harga. Sedangkan
untuk pasar monopolistik dan oligopoli mempunyai persamaan dalam produk tetapi
berbeda corak. Perbedaannya terletak pada jumlah perusahaan. Perusahaan pada
pasar monopolistik cukup banyak walaupun tidak sebanyak pasar persaingan sempurna,
sedangkan pada pasar oligopoli jumlah perusahaan yang ada sangat sedikit.
Pendapatan
Nasional
Salah satu dari
indikator ekonomi makro adalah pertumbuhan ekonomi. Indikator ini merupakan hal
yang paling penting dalam mengukur pertumbuhan kesejahteraan masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan dari jumlah barang dan jasa yang
diproduksi secara keseluruhan. Sehingga, pertumbuhan ekonomi memperlihatkan
kapasitas perekonomian suatu negara.
Jumlah barang
dan jasa dalam perekonomian tersebut dapat dianggap sebagai pendapatan
nasional. Hal ini disebabkan karena produksi barang dan jasa melibatkan
penggunaan berbagai faktor produksi, yang akan membawa kepada sisi pendapatan.
Pendapatan nasional dapat dibagi ke dalam dua besar, yaitu:
1.
Produk Nasional Bruto (PNB)
atau Gross National Product (GNP) yaitu nilai dari seluruh barang dan jasa
akhir yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Di sini
kita harus membedakan antara warga negara dan penduduk negara, untuk melihat
siapa sebenarnya yang menghasilkan PNB.
Pengertiannya
sama dengan PNB. Perbedaannya terletak pada siapa yang menghasilkannya. PDB
merupakan keseluruhan nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dari faktor produksi
milik penduduk di suatu wilayah negara pada kurun waktu tertentu. Artinya,
tidak terpengaruh oleh apakah seseorang yang menghasilkan barang dan jasa di
wilayah suatu negara merupakan warga negara Indonesia atau bukan.
Terdapat tiga
pendekatan dalam melakukan perhitungan pendapatan nasional. Pertama dengan
melakukan pendekatan pada pengeluaran, kedua dengan pendekatan produk neto, dan
ketiga pendekatan pendapatan. Secara teori ketiga pendekatan harus menghasilkan
angka yang sama dalam perhitungan pendapatan nasional.
Peranan Pemerintah dalam
Kegiatan Ekonomi
Di
negara-nagara kapitalis, perekonomian berjalan sesuai dengan sistem mekanisme
pasar dalam mencapai tingkat keseimbangan ekonomi. Sistem pasar tersebut pada
kenyataannya sering mengalami kegagalan dalam mendistribusikan sumber daya yang
terbatas kepada semua pelaku ekonomi. Kegagalan ini akan mengakibatkan
terjadinya ketidakseimbangan dalam ekonomi, yang dapat dijelaskan melalui
indikator ekonomi makro sebagai berikut:
Untuk menjaga
perekonomian agar berjalan secara efisien, maka pemerintah mengeluarkan
beberapa kebijakan yaitu:
1.
Kebijakan Fiskal, yaitu
merupakan langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan
dan pengeluaran pemerintah, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran
agregat dalam perekonomian.
2.
Kebijakan Moneter, yaitu
kebijakan pemerintah – yang dilaksanakan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) –
untuk mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian melalui berbagai instrumen
kebijakan moneter. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi pengeluaran agregat
dalam perekonomian.
3.
Kebijakan segi Penawaran,
yang bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan-perusahaan,
sehingga dapat menawarkan barang-barangnya dengan harga lebih murah dengan mutu
yang baik.
4.
Kebijakan Pendapatan, yang
bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan, dengan melakukan subsidi terhadap
pihak yang mempunyai pendapatan rendah, dengan cara menarik pajak dari pihak
yang mampu.
Perekonomian dua
sektor merupakan penyederhanaan dalam mempelajari sistem perekonomian secara
keseluruhan. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan
dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah
tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar
negeri.
Perilaku
pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa dilakukan dengan
membuat fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat bagaimana perubahan
pendapatan terhadap tingkat pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kecenderungan
bagi sektor rumah tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan Marginal
Propensity to Consume (MPC). Sedangkan kecenderungan bagi sektor rumah tangga
untuk melakukan tabungan disebut dengan Marginal Propensity to Save (MPS).
Pada
perekonomian tiga sektor dimasukkan sektor pemerintah dalam analisis
keseimbangan pendapatan nasional. Dengan demikian, maka dalam perekonomian tiga
sektor terdiri dari sektor rumah tangga, sektor bisnis/swasta, dan sektor
pemerintah. Adanya sektor pemerintah akan muncul pengeluaran pemerintah pada
sisi pengeluaran dan pajak pada sisi pendapatan. Pajak yang dikenakan oleh
pemerintah akan mengurangi tingkat pendapatan yang siap dikonsumsikan.
Pendapatan yang siap dikonsumsi dikurangi dengan pajak, disebut dengan
pendapatan disposibel.
Pengertian Uang
Uang merupakan
alat pertukaran dalam sistem perekonomian. Tanpa uang, perekonomian akan sulit
berkembang dan dibutuhkan berbagai kebetulan dalam proses pertukaran melalui
barter. Uang yang dikenal terutama adalah uang kertas dan uang logam ditambah
dengan uang giral, serta berbagai jenis uang lain yang mempunyai daya beli
seperti uang.
Seperti halnya
barang atau jasa, juga terdapat permintaan dan penawaran terhadap uang.
Penawaran uang dipengaruhi oleh M1 dan M2. Sedangkan permintaan uang
dipengaruhi oleh seberapa besar pendapatan yang akan diterima bila uang
disimpan dalam berbagai bentuk portfolio.
Lembaga Keuangan Bank dan Bukan
Bank
Uang merupakan
alat pertukaran dalam sistem perekonomian. Tanpa uang, perekonomian akan sulit
berkembang dan dibutuhkan berbagai kebetulan dalam proses pertukaran melalui
barter. Menurut Sadono Sukirno, suatu benda bisa digunakan sebagai uang jika
memenuhi syarat-syarat berikut:
Seperti halnya
barang atau jasa, juga terdapat permintaan dan penawaran terhadap uang.
Penawaran uang dipengaruhi oleh M1 dan M2. Sedangkan permintaan uang
dipengaruhi oleh seberapa besar pendapatan yang akan diterima bila uang
disimpan dalam berbagai bentuk portfolio.
Bank Sentral
Lembaga
keuangan dalam sistem perekonomian ada yang berbentuk bank dan ada yang
berbentuk bukan bank. Perbedaan dari kedua jenis lembaga keuangan tersebut
terletak pada cakupan fungsinya. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh bank,
namun sangat terbatas pada lembaga keuangan bukan bank.
Secara garis
besar bank diklasifikasikan ke dalam bank umum, bank sentral, dan BPR.
Sementara lembaga keuangan bukan bank meliputi asuransi, pegadaian, koperasi
simpan pinjam dan seterusnya.
Perekonomian Empat Sektor
Perkembangan
perekonomian suatu negara tidak akan lepas dari perkembangan ekonomi
internasional. Suatu negara akan selalu tergantung pada perekonomian asing,
karena tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh suatu negara dapat
disediakan sendiri oleh perekonomian domestik. Suatu negara akan melakukan
perdagangan dengan negara lainnya berdasarkan keunggulan absolut (Absolute
Advantage) atau keunggulan komparatifnya Comparative Advantage).
Menurut Sadono
Sukirno, peranan perdagangan luar negeri dalam meningkatkan perekonomian adalah
sebagai berikut:
Keuangan Internasional
Interaksi
ekonomi antara perekonomian domestik dan luar negeri tidak hanya terjadi dalam
bentuk transaksi perdagangan barang dan jasa saja, melainkan juga dalam bentuk
masuknya modal/dana dari sektor luar negeri atau keluarnya modal/dana ke luar
negeri.
Catatan yang
menunjukkan nilai berbagai jenis transaksi yang terjadi antara suatu negara
dengan negara lainnya disebut dengan neraca pembayaran (Balance of Payment).
Neraca pembayaran terdiri dari transaksi berjalan (Current Account) dan Neraca
Modal (Capital Account).
Perekonomian
internasional melibatkan berbagai negara dengan berbagai jenis mata uang. Nilai
dari berbagai mata uang relatif berbeda bila kita bandingkan daya belinya dari
tiap mata uang terhadap suatu barang. Perbedaan daya beli tiap mata uang ini
akan memberikan suatu nilai tukar atau kurs dari tiap mata uang dunia. Sistem
nilai tukar yang dianut oleh berbagai negara terdiri dari dua jenis, yaitu:
Sumber Buku Pengantar Ilmu Ekonomi Karya Wawan Hermawan