001

DASAR DASAR STATISTIK DAN APLIKASI KOMPUTER


DASAR-DASAR  STATISTIK  DAN  APLIKASI
KOMPUTER

Penggunaan statistik dalam penelitian berguna sebagai alat bantu untuk menganalisis data penelitian. Dalam kehidupan sehari-haripun kita banyak berhubungan dengan statistik. Pada koran dan majalah banyak dikemukakan data-data statistik. Secara umum pengertian statistik meliputi dua hal. Yang pertama adalah pengertian statistik sebagai kumpulan angka-angka. Pada pengertian ini statistik dimaksudkan sebagai kumpulan angka-angka yang menjelaskan sesuatu. Statistik pertandingan sejpak bola adalah sekumpulan angka-angka yang menjelaskan hasil pertandingan sepak bola dari beberapa klub. Pengertian kedua adalah statistik sebagai cabang ilmu pengetahuan. Sebagai cabang ilmu pengetahuan, statistik adalah pengetahuan tentang pengumpulan, pengelompokan, penyajian, analisis dan interprestasi data untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih efektif.
Mengapa harus mempelajari statistik? Terdapat beberapa alasan mengaapa pemakaian statistik begitu luas dalam kehidupan kita. Beberapa alasan tersebut adalah:
1.    Informasi angka ada di mana-mana. Alasan mengapa harus menggunakan statistik adalah karena adanya banyak informasi yang berupa angka-angka. Pada koran, majalah, dan juga tabloid, kita banyak disuguhi informasi berbentuk angka-angka yang untuk semua itu diperlukan pengetahuan untuk mengolahnya agar informasi tersebut dapat berguna bagi peng­ambilan keputusan.
2.    Teknik statistik digunakan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Banyak teknik dalam statistik yang dapat membantu kita dalam mengambil keputusan yang lebih efektif dibanding dengan melakukan analisis terhadap data mentah yang belum diolah menggunakan teknik statistik. Teknik statistik deskriptif, misalnya, dapat membantu kita untuk memahami data dengan cara yang lebih cepat dan efektif dibandingkan kalau kita harus memahami data yang masih berupa kumpulan angka kasar.
3.    Pengetahuan statistik dapat membantu kita dalam membuat keputusan yang lebih efektif. Dengan mengetahui jumlah dan jenis mobil yang ada di suatu daerah, misalnya, kita dapat merancang jenis jalan dan rambu-rambu yang harus dipakai agar pengguna jalan menjadi lebih aman dan tertib.
1.1 Jenis Statistik
Berdasarkan kegunaan dan teknik yang digunakan, statistik terbagi men­jadi dua jenis, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
1  Statistik Deskriptif adalah bidang statistik yang berhubungan dengan metode pengelompokan, peringkasan, dan penyajian data dalam cara yang lebih informatif. Pada statistik jenis ini kita melakukan teknik statistik yang berhubungan dengan penyajian data statsitik dalam bentuk gambaran angka-angka. Teknik-teknik umum yang digunakan adalah analisis deskriptif yang meliputi rata-rata, median, modus, dan varians.
2   Statistik inferensial adalah teknik statistik yang berhubungan dengan analisis data untuk penarikan kesimpulan atas data. Teknik statistik inferensial ber­hubungan dengan pengolahan statistik sehingga dengan menggunakan hasil analisis tersebut kita dapat menarik kesimpulan atas karakteristik populasi. Teknik-teknik umum yang dipakai meliputi uji hipotesis, analisis varians, dan teknik regresi dan korelasi.
1.2 Jenis Data
Pada setiap penggunaan statistik kita selalu berhubungan dengan data. Dalam kehidupan sehari-hari, jenis data yang ada bisa kita bagi menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
1.    Data kuantitatif adalah adalah data yang berupa angka-angka. Pada data jenis ini, sifat informasi yang dikandung oleh data berupa informasi angka-angka. Data jumlah penduduk, jumlah pendapatan nasional, jumlah keluarga di suatu daerah, misalnya, adalah data yang bersifat kuantitatif. Data kuantitatif bisa berupa YaoabeijiiskriJ, yaitu variabel yang berasal dari penghitungan, dan yajiabel kontinyu yang merupakan data yang berasal dari hasil pengukuran. Data diskrit merupakan data kuantitatif yang mempunyai sifat bulat, tidak dalam bentuk pecahan. Data jumlah penduduk, misalnya, merupakan data yang bersifat diskrit karena merupakan data yang bulat, tidak dalam bentuk pecahan. Sedangkan data kontinyu berasal dari peng­ukuran terhadap sesuatu. Hasil pengukuran ini tergantung pada keakuratan alat ukur yang digunakan. Data tinggi badan, data suhu, dan data kelembaban. Udara adalah data yang bersifat diskrit. Data ini bisa berbentuk pecahan, dan keakuratannya tergantung pada alat ukiir yang digunakan. Misalkan tinggi badan seorang balita adalah 35 cm. Tinggi badan ini bisa 35,2 cm atau 35,25 cm, tergantung pada keakuratan alat ukur yang digunakan.
2.    Data kualitatif adalah jenis data yang mempunyai sifat non-angka. Pada data jenis ini, informasi yang dihasilkan oleh data adalah informasi yang bukan angka-angka. Data jenis kelamin, data tingkat pendidikan, dan data agama yang dianut oleh penduduk adalah contoh data kualitatif. Karena pada statistik kita menganalisis data dengan menggunakan teknik dan rumus matematis, maka apabila data kualitatif akan diolah dengan meng­gunakan teknik statistik maka data tersebut harus dbuat menjadi data kuantitatif. Untuk transformasi data dari data kualitatif menjadi data kuantitatif, kita harus memperhatikan atribut data tersebut. Misalkan, data jenis kelamin adalah laki-laki dan perempuan. Untuk keperluan pengolahan data dengan menggunakan teknik statistik, data ini harus diubah sehingga menjadi data kuantitatif di mana untuk jenis kelamin laki-laki diberi kode satu dan untuk jenis kelamin perempuan diberi kode dua. Bisa juga kode ini diubah, misalkan untuk jenis kelamin laki-laki diberi kode 0 dan jenis kelamin perempuan diberi kode 1.
1.3 Skala Pengukuran
Sehari-hari kita seringkali menggunakan skala pengukuran dalam meng-ukur sesuatu. Untuk mengukur tinggi badan, jarak, dan suhu udara kita meng­gunakan alat ukur meteran dan termometer. Dalam statistik, pengukuran adalah pemberian angka-angka pada suatu peristiwa sesuai dengan aturan-aturan ter-tentu. Dalam pengukuran kita membentuk suatu skala dan kemudian men-transfer pengamatan terhadap ciri-ciri kepada skala tersebut. Pengelompokan skala memakai sistem bilangan nyata. Dasar yang umum dipakai dalam pem-buatan skala mempunyai tiga ciri dasar, yaitu:
1. Menggunakan bilangan yang berurutan. Satu bilangan lebih besar dari yang lain atau sama dengan bilangan yang lain.
2. Selisih antara bilangan-bilangan adalah berurutan. Selisih antara pasangan bilangan adalah lebih besar daripada atau lebih kecil daripada atau sama dengan selisih pasangan bilangan yang lain.
3.  Deret bilangan mempunyai asal mula yang unik yang ditandai dengan tanda nol.
Secara umum terdapat empat jenis pengelompokan skala, yaitu skala nominal, ordinal, interval dan rasio.
1.    Skala Nominal
Skala ini paling banyak dipakai dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. ,§kala nominal adalah pemberian skala di mana skala digunakan hanya untuk membedakan suatu ukuran dari ukuran yang lain tanpa memberi atribut lebih besar atau lebih kecil. Jadi sifat skala ini adalah sejajar atau sama antara masing-masing skala. Contoh skala ini adalah pemberian skala 1 untuk jenis kelamin laki-laki dan 2 untuk jenis kelamin perempuan. Jika melihat hasil tersebut maka skala 1 tidak lebih baik dibandingk'an dengan skala 2 karena kedudukannya sejajar. Angka 1 dan 2 di sini hanya berfungsi untuk membedakan antara skala untuk laki-laki dan skala untuk perempuan. Contoh lain adalah pemberian skala untuk agama yang dianut, yang tidak memberikan tanda baik atau buruk. Misalkan agama Islam diberi kode 1, Kristen 2, Hindu 3, dan Budha 4. Dapat Anda lihat di sini bahwa angka empat untuk agama Budha tidak lebih besar daripada angka satu untuk agama Islam.

2.      Skala Ordinal
Kalau pada skala nominal kita tidak membedakan urutan dan tinggi rendahnya skala tetapi hanya berfungsi untuk membedakan suatu kategori dari kategori yang lain, namun pada skala ordinal kita dapat membedakan urutan dari skala. Skala ini lebih baik daripada skala nominal karena memberikan nilai lebih besar dan lebih kecil, tetapi kita tidak dapat mencari selisih atau perbedaan antar skala. Contoh pemberian skala ini adalah pada kuesioner di mana pendapat sangat setuju diberi skala 5, setuju diberi skala 4, ragu-ragu diberi skala 3, tidak setuju diberi skala 2 dan sangat tidak setuju diberi kode 1. Pada skala ini dapat kita lihat bahwa angka 5 lebih baik daripada angka 4 karena memberikan urutan yang lebih tinggi. Namun demikian kita tidak dapat mencari perbedaan eksak untuk masing-masing skala. Apakah angka 4 merupakan duakali dari angka 2, kita tidak menge-tahuinya. Kekurangan dari skala ini adalah bahwa kita tidak dapat melaku-kan operasi penjumlahan, pengurangan dan perkalian dengan menggunakan skala ini. Kita hanya dapat membedakan urutan masing-masing skala dari skala ordinal.
3.    Skala Interval
Skala interval adalah skala yang memiliki ciri-ciri skala ordinal tetapi jarak dari masing-masing data bisa diukur. Dengan skala ini kita bisa mencari perbedaan atau jarak dari masing-masing skala. Pengukuran dari skala ini biasanya menggunakan alat ukur sehingga jarak masing-masing bisa dicari. Contohnya adalah pengukuran waktu. Di sini, selisih waktu antara pukul 6 sampai 9 adalah sama dengan selisih waktu antara pukul 1 sampai Kelemahan dari skala ini adalah suatu skala adalah dua kali skala yang lain. Misalkan pada skala waktu di atas, kita dapat mengatakan bahwa waktu jam 6 pagi adalah dua kali lebih siang dari waktu jam 3 pagi karena nilai nol ditetapkan secara sembarang. Salah satu kelemahan dari skala ini adalah tidak memiliki asal mula yang unik karena nilai nol bukan merupakan nilai yang mutlak.
4.    Skala Rasio
Skala rasio merupakan jenis skala yang tertinggi di mana skala ini memiliki ciri-ciri skala interval ditambah dengan ciri memiliki nilai nol sebagai nilai yang mutlak. Skala rasio mencerminkan nilai sebenamya dari data. Pada skala ini kita bisa melakukan operasi matematis. Jumlah gaji yang diterima, misalnya, merupakan skala rasio. Di sini jumlah gaji Rp 5O.OOO merupakan dua kali dari gaji sebesar Rp 25.000, dan jika jumlah gaji nol bisa diartikan bahwa tidak ada gaji sama sekali. Di sini skala ini memiliki semua ciri dari skala interval ditambah dengan nilai nol yang merupakan nilai yang mutlakdi mana jika nilainya nol berarti tidak ada sama sekali.
1.4 Aplikasi Komputer dalam Statistik
Penggunaan teknologi komputer membantu di dalam melakukan analisis Statistik, yaitu dengan perhitungan yang lebih akurat dibanding dengan perhitungan manual. Saat ini terdapat banyak sekali program pengolahan data untuk analisis Statistik yang dibuat oleh perusahaan pengembang software. SPSS, Minitab, Statsoft, dan SAS merupakan contoh program pengolah data yang khusus dibuat untuk pengolahan data Statistik. Selain itu banyak juga program pengolah data lain yang dilengkapi dengan menu-menu untuk peng­olahan data Statistik, misalkan MS. Excel dan Lotus.
Pada buku ini kita akan menggunakan program pengolah data MS. Excel dan SPSS untuk membantu kita melakukan analisis Statistik. Program MS. Excel dipilih karena program ini sangat familiar di Indonesia dan kebanyakan orang sudah dapat menjalankannya namun kebanyakan dari mereka belum menyadari bahwa program ini dilengkapi dengan menu Statistik yang sangat berguna untuk melakukan analisis Statistik.
Program kedua yang digunakan adalah program SPSS yang merupakan program khusus untuk melakukan analisis Statistik. Program ini dipilih juga karena sudah sangat familiar di Indonesia serta relatif mudah dipahami dan dijalankan dibandingkan dengan program yang lain.




















DASAR-DASAR PENGOLAHAN DATA
DENGAN MS. EXCEL DAN SPSS

Setelah MS. Excel dan SPSS terinstal dalam komputer Anda, Anda sudah siap melakukan analisis statistik dengan kedua program tersebut. Pada program MS.  Excel, analisis statistik bisa dilakukan menggunakan perintah Data Analysis, Function maupun dengan perintah yang lain. Sedangkan pada program SPSS kita bisa menggunakan semua menu karena program ini memang khusus didesain untuk melakukan analisis statistik.
1 Aplikasi MS. Excel
Ada dua fasilitas yang bisa digunakan untuk melakukan analisis statistik, yaitu perintah Data Analysis dan perintah Function. Perintah Data Analysis merupakan perintah tambahan. Untuk menemukan perintah ini, Anda dapat milih menu Tools. Jika pada menu Tools tidak terdapat menu Data Analysis, Anda perlu menginstal menu tersebut. Tahap-tahap yang harus dilaku­kan untuk melakukan instalasi menu adalah:
1.    Klik menu Tools > Add-Ins sehingga muncuk kotak dialog Add-Ins.
2.    Klik pilihan Analysis Toolpak dan Analysis Toolpak-VBA.
3.  Klik tombol OK. Windows akan menjalankan sendiri program ini atau meminta direktori data. Jika Windows meminta direktori data, carilah pada MS. Office file yang berekstensi datal.
Setelah instalasi selesai, Anda langsung dapat melakukan analisis statistik dengan menggunakan menu Tools tersebut.
Jika Anda klik perintah Data Analysis maka akan muncul kotak dialog Data Analysis seperti berikut:
Di dalam kotak dialog tersebut terdapat berbagai pilihan jenis analisis statistik, yaitu sebagai berikut:
1.   Anova: Single Factor. Pada pilihan ini Anda dapat melakukan analisis Anova dengan faktor tunggal atau Oneway Anova.
2.    Anova: Two-Factor With Replication untuk analisis Anova dua faktor dengan menggunakan analisis pengulangan.
3.    Anova: Two-Factor Without Replication untuk analisis Anova dua arah tanpa pengulangan.
4.    Correlation untuk analisis korelasi bivariate.
5.    Covariance untuk melakukan analisis kovarians.
6.   Descriptive Statistics. Analisis ini digunakan untuk analisis statistik deskriptif.
7.    Exponential Smoothing untuk analisis statistik regresi eksponensial.
8.    F-test Two Sample for Variance untuk analisis uji varians dengan meng­gunakan uji F.
9.  Fourier Analysis. Analisis ini digunakan untuk melakukan analisis permasalahan dalam sistem linear dan analisis data periodik dengan meng-•gunakan transformasi Fast Fourier. Pilihan ini juga bisa digunakan untuk tranformasi inverse.
10. Histogram. Analisis ini digunakan untuk mencari distribusi frekuensi dari data dalam bentuk grafik histogram.
11. Moving Average. Analisis ini digunakan untuk membuat fungsi prediksi atau regresi berdasarkan teknik rata-rata bergerak.
12.  Random Number Generation digunakan untuk analisis nilai random dengan berbagai jenis distribusi yang ada dalam statistik.;
13.  Rank and Percentile digunakan untuk mencari rangking dari data dan membuat kelompok data dalam persentil.
14.  Regression digunakan untuk membuat analisis regresi.
15.  Sampling digunakan untuk mencari sampel dari sekelompok populasi.
16. T-test Paired Two Sample for Means digunakan untuk menguji rata-rata . dari dua pasangan sampel.17.   T-test Two Sample Assuming Equal Variance digunakan untuk melaku-kan pengujian t dengan asumsi varians populasi adalah sama.
18. T-test Assuming Enqual Variance digunakan untuk uji t pada sampel dengan asumsi varians populasi tidak sama.
19.  Z-test: Two Sample for Means digunakan untuk menguji rata-rata sampel dengan menggunakan uji z.
Untuk melakukan analisis data dengan menggunakan program SPSS, langkah awal yang harus dilakukan adalah memasukkan data dalam sheet SPSS. Ada dua jenis sheet dalam SPSS, yaitu sheet Data View dan sheet Variable View.
1.  Sheet Data View. Sheet ini untuk memasukkan data yang akan dianalisis dengan menggunakan program SPSS.
2. Sheet Variable Veiw adalah lembar kerja yang berfungsi untuk memformat data yang telah dimasukkan dalam sheet Data View.
3. Sheet Variable Veiw merupakan lembar kerja yang berfungsi untuk melakukan format atas data. Jenis format data yang ada meliputi Name, Type, Width, Labels, Values, Mising, Coloumns, Align, dan Measure.
a. Name berfungsi untuk memberi nama pada variabel yang dimasukkan dalam kolom Data View.
b. Type digunakan untuk memformat data sesuai dengan jenis data yang dimasukkan,.apakah numerik atau angka, koma atau desimal, dan titik atau dot.
 Jenis-jenis tipe data yang ada dapat dilihat pada kotak dialog Variable Type berikut:
c.    Width digunakan untuk mengatur lebar kolom dari data.
d.   Decimals digunakan untuk mengatur jumlah angka di belakang koma.
e.   Labels digunakan untuk memberi label terhadap data yang telah dimasukkan dalam sheet SPSS.
f.  Values digunakan untuk mengatur nilai yang dikandung oleh data. Teknik ini digunakan untuk data yang berupa skala ordinal dan nominal. Untuk mengisi Value, isi pada kolom Value, kemudian isi kolom Value_labels, dan klik Add. Setelah selesai, klik Continue.
 g. Missing digunakan untuk mengatur data yang hilang, apakah akan ada data yang hilang atau tidak.
h.   Columns digunakan untuk mengatur lebar kolom dari data.
i.    Align digunakan untuk mengatur perataan, apakah rata kanan, rata kiri, atau rata tengah.
j. Measure digunakan untuk mengatur jenis pengukuran yang digunakan, apakah skala ordinal, nominal atau scale (rasio dan interval).
Dalam SPSS kita memiliki dua tipe format file, yaitu tipe file data dan npe file output. Tipe file data ditunjukkan dengan ekstensi .sav, sedangkan tipe file output ditunjukkan dengan ekstensi .spo. Untuk melakukan penyimpanan data dan output, Anda cukup klik menu File, kemudian pilih Save As dan lakukan penyimpanan file seperti dalam Windows.
Selain itu kita juga bisa mengatur output yang dihasilkan program SPSS. Untuk melakukannya, klik tabel data grafik dari output yang akan diatur dan kemudian klik kanan sehingga keluar pilihan sebagai berikut:
Klik pilihan SPSS Pivot Table Object, kemudian pilih menu Open untuk melakukan pengaturan pada jendela yang berbeda, atau klik Edit untuk melakukan pengaturan pada jendela yang sama dengan jendela Output.
Kita juga bisa mengkopi hasil output jendela output ke program MS. Word. Untuk mengkopi hasil output ke program MS. Word, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1.      Klik tabel atau output yang akan dikopi.
2.     Klik kanan, atau dari menu Edit, klik pilihan Copy objects.
3.     Buka program MS. Word, klik menu Edit, dan klik pilihan Paste.
4.     Dengan prosedur tersebut, output telah dikopi pada jendela MS. Word.
***























STATISTIK DESKRIPTIF
Statistik deskriptif adalah cabang dari statistik yang berhubungan dengan penggambaran atau peringkasan data penelitian sehingga data tersebut mudah dipahami. Penggambaran data ini berguna untuk memberikan petunjuk yang lebih baik atas data penelitian. Misalkan kita akan membuat kesimpulan tentang penghasilan rumah tangga untuk membuat keputusan tentang penetapan harga produk, maka akan lebih mudah bagi kita untuk membuat keputusan harga dengan melihat ringkasan dari data daripada kita harus melihat secara keseluruhan data penghasilan rumah tangga. Ukuran-ukuran yang ada pada statistik desekriptif meliputi ukuran pemusatan yang merupakan ukuran pemusatan data di sekitar pusat data. Ukuran ini terdiri dari rata-rata, median, dan modus. Sedangkan ukuran yang lain adalah ukuran penyebaran yang merupakan ukuran penyebaran data dari pusat data atau rata-rata. Ukuran penyebaran ini meliputi varians, deviasi standar, range, mean absolute deviation (MAD), mean absolute percentage error (MAPE).
1 Ukuran Pemusatan
Ukuran pemusatan berguna untuk mengetahui lokasi data dibandingkan dengan pusat data. Pusat data adalah titik tengah data jika data digambarkan dalam bentuk distribusi frekuensi. Ukuran pemusatan ini meliputi rata-rata, median, dan modus. Rata-rata adalah ukuran yang mengukur sifat data secara umum. Jika misalkan rata-rata penghasilan rumah tangga adalah Rp. 5OO.OOO, maka bisa disimpulkan bahwa sebagian besar penghasilan rumah tangga adalah Rp. 5OO.OOO dengan penyimpangan di sekitar kurang dari Rp. 5OO.OOO atau di atas nilai tersebut. Sedangkan median adalah ukuran yang menunjukkan nilai tengah dari. Jadi median akan memberikan panduan bagi kita untuk memperkirakan data hanya dengan melihat nilainya. Median tepat berada di tengah distribusi data. Lima puluh persen dari data akan terletak di atas nilai median dan lima-puluh persennya lagi akan berada di bawah nilai median. Modus adalah nilai yang paling banyak muncul. Dengan melihat nilai modus, kita bisa mengetahuisebuah nilai yang paling banyak muncul dalam distribusi data penelitian. Contoh berikut adalah data penjualan komputer per minggu di suatu toko (Table 3.1).


Tabel 3.1 Penjualan komputerper-minggu
63

68

71

74

76

78

81

84

85

89

66

70

73

75

76

79

82

84

85

90

67

71

73

75

76

79

82

85

86

92

68

71

74

75

77

79

84

85

86

94

Dari data tersebut akan dicari ukuran pemusatan data yang meliputi rata-rata, median, dan modus, dengan menggunakan program MS. Excel dan SPSS.
1.1 Aplikasi MS. Excel
Untuk menghitung nilai rata-rata, median dan modus menggunakan MS. Excel, kita harus memasukkan data tersebut.
Jadi untuk bisa mengolah data dengan menggunakan program MS. Excel, kita harus memasukkan data dengan membuat struktur data berupa kolom. Tahap berikutnya adalah mengolah data dengan menggunakan fasilitas yang ada pada MS. Excel yang berupa perintah Function dan Data Analysis. Untuk fasilitas Function kita melakukan beberapa tahap pencarian ukuran pemusatan data. Untuk keperluan itu kita harus mencari rata-rata. Langkahnya adalah sebagai berikut:
1.  Letakkan pointer pada sembarang sel yang kosong. Dari menu Insert, klik Function sehingga keluar kotak dialog Paste Function seperti dibahas pada
2.  Dari kotak dialog Paste function, pilihlah fungsi Statistics, kemudian pilih fungsi Average dengan mengklik dua kali sehingga keluar kotak dialog AVERAGE.
3.    Isilah kolom Number dengan drag pada sel yang memuat data.
4.    Klik tombol OK sehingga hasil perhitungannya adalah 78,20.
Dengan cara yang sama Anda bisa mencari nilai median dan modus. Pada fungsi ini, median dinyatakan dengan Median, sedangkan modus dinyata-fcan dengan Mode.
Cara lain menggunakan MS. Excel dalam mencari ukuran pemusatan adalah dengan menggunakan perintah Data Analysis yang ada pada menu Tools. Untuk menggunakan perintah tersebut, tahap-tahap yang harus dilakukan
ialah:
Masih dengan jendela work sheet yang masih terbuka, dari menu Tools, pilihlah perintah Data analysis sehingga keluar kotak dialog Data Analysis seperti berikut:
2.    Klik pilihan Descriptive Statistics.
3.    Klik tombol OK sehingga keluar kotak dialog Descriptive Statistics.
4.   Masukkan data ke dalam kolom Input Range. Klik pilihan Label in Fir Row jika sel yang dimasukkan tadi memuat label dari data. Klik Outpi Range, klik pada kolom output range, klik pada sembarang sel yang kosor dan kemudian klik pilihan Summary Statistics.
5.   Klik tombol OK sehingga hasilnya keluar sebagai berikut:
Dari hasil perhitungan di atas kita bisa menyimpulkan nilai rata-rata (Mean) adalah 78,2, nilai median 77,5, dan nilai modus adalah 85.
3.1.2 Aplikasi dengan SPSS
Untuk menghitung statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS kita harus memasukkan data penelitian pada sheet Data View. Berilah nama variabel dengan nama penj, sedangkan untuk Label berilah nama Penjualan Komputer Mingguan, dari sheet Variable View. Setelah data dimasukkan, tahap berikutnya adalah menghitung ukuran pemusatan, yaitti:
1.    Klik   menu Analyze, pilih Descriptive Statistics, kemudian pilih menu Frequencies sehingga keluar kotak dialog Frequencies.
2.    Klik pilihan Penjualan Komputer,tanda panah. Klik tombol Statistics, pada kolom Variables dan klik . sehingga muncul kotak dialog
3.    Pilih  menu  Mean,   Median,   dan  kemudian  Mode.   Klik  Continue, kemudian klik OK. Bentuk output SPSS adalah seperti Gambar 3.8.
4     Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai Mean adalah 78,2, nilai Medlar adalah 77,5, sedangkan nilai Modus adalah 85.
3.2 Ukuran Penyebaran
Ukuran penyebaran adalah ukuran yaiig menunjukkan penyebaran data dari pusat data. Jika suatu data disusun dalam suatu grafik distribusi, ukuran penyebaran akan menunjukkan penyebaran data di sekitar pusat distribusi data. Ukuran penyebaran data meliputi varians, deviasi standar, range, nilai inaksimum dan nilai minimum. Varians adalah kuadrat penyimpangan data dari rata-rata. Deviasi standar merupakan standar penyimpangan data dari rata-rata, yang menunjukkan seberapa besar data bervariasi dari rata-rata. Range adalah ukuran yang menunjukkan lebar penyebaran data. Nilai maksimum menunjuk­kan nilai maksimal dari data, sedangkan nilai minimum menunjukkan nilai minimum data.
3.2.1 Aplikasi MS. Excel
Untuk mencari nilai varians, deviasi standar, range, maksimum, dan minimum, kita bisa menggunakan dua fasilitas Excel, yaitu Function dan Data .Analysis. Dengan menggunakan data penjualan komputer mingguan yang ada kita bisa mencari ukuran penyebaran dengan cara sebagai berikut:
1.     Letakkan pointer pada sel  yang kosong.  Dari menu Insert, pilihlah Function sehingga keluar kotak dialog Paste Function.
2.   Pilih Statistics dan kemudian pilih Var sehingga keluar kotak dialog VAR
3.   Masukkan data ke dalam kolom Number 1 dengan cara drag.
4.  Klik tombol OK sehingga keluar output nilai varians. Dari hasil output, nilai varians adalah sebesar 56,779.
Dengan cara yang sama kita bisa mencari nilai deviasi standar, range, maksimum dan minimum. Pada menu Function, mngsi nilai deviasi standar dinyatakan dengan STDEV, nilai minimum dinyatakan dengan MIN, nilai maksimum dinyatakan dengan MAX.
Untuk mencari ukuran penyebaran dengan menggunakan perintah Data Analysis, tahap-taliap yang harus dilakukan adalah:
1. Dari menu Tools, pilihlah Data Analysis.
2. Pilih Descriptive Statistics sehingga keluar kotak dialog Descriptive Statistics.
3. Masukkan range data ke dalam kolom Input Range. Klik pilihan Labels in First Row. Klik pilihan Output Range, klik pada kolom tersebut, kemudian klik pada sembarang sel yang kosong.
4. Klik pilihan Summary Statistics.
5. Klik tombol OK.
6.Hasil analisis dengan menggunakan fasilitas Data Analysis adalah seperti berikut:
Dan basil tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
    Rata-rata penjualan komputer adalah 78,2; median sebesar 77,5; dan modus sebesar 85.
Varians dari penjualan komputer adalah 56,779. Deviasi standar data dari rata-rata adalah sebesar 7,535. Range data sebesar 31, yang berarti jarak antara data terendah dengan data tertinggi adalah 31 angka. Nilai terendah adalah sebesar 63, sedangkan nilai tertinggi adalah sebesar 94. Dengan mengurangi nilai tertinggi dan nilai terendah akan diperoleh range data. Jumlah penjualan komputer selama 40 minggu tersebut adalah sebesar 3.128 unit.
3 2.2 Aplikasi SPSS
Untuk mencari nilai ukuran penyebaran dan pemusatan data dengan;nakan program SPSS, kita harus memasukkan data pada sheet Data erilahnama variable dengan penj, sedangkan untuk Label, berilah nama
Penjualan Komputer Mingguan, dari sheet Variable View. Setelah lasukkan, tahap berikutnya adalah menghitung ukuran penyebaran iclakukan langkali-langkah berikut:
1. Klik kotak dialog Data Analysis, pilih Descriptive Statistics, kemudian Frequencies sehingga muncul kotak dialog Frequencies. 
2. Isilah  kolom Variables dengan cara blok variabel yang akan dianalisis kemudian klik tanda panah .
3. Klik menu Statistics sehinggga keluar kotak dialog Freuencies: Statistics.
4. Klik pilihan pada kolom Central Tendency dengan klik pilihan Std. Deviation, Variance, Range, Minimum, dan Maximum. Klik Continue.
5. Klik tombolOK.
Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS.
Hasil pengolahan SPSS Dari hasil tersebut bisa disimpulkan sebagai berikut:
a.  Rata-rata penjualan adalah sebesar 78,2; nilai median sebesar 77,5: sedangkan nilai modus adalah sebesar 85.
b. Varians data adalah 56,779 dengan deviasi standar data dari rata-rate adalah sebesar 7,5 3 5.
c.  Range atau jarak antara data terendali dan data tertinggi adalah sebesai 31, dengan nilai terendah 63 dan nilai tertinggi sebesar 94. Jumlah tota penjualan selama 40 minggu adalali sebesar 3.128.
3 Deskripsi Data Lain
Salah satu bentuk penggambaran data yang lain adalah dengan meng gunakan grafik. Penggunaan grafik cenderung memudahkan pembaca dalan memahami data. Bentuk-bentuk grafik yang tersedia meliputi grafik batang grafik pie, grafik garis, dan grafik histogram, serta grafik area. Program MS Excel dan SPSS memberikan berbagai pilihan jenis grafik yang dapat digunakai untuk menggambarkan data. Menu yang ada dalam Excel meliputi menu Graph dan menu Data Analysis.
Misalkan, dengan menggunakan data penjualan komputer tersebut, buatlah grafik distribusi frekuensi, baik menggunakan program MS. Excel maupun SPSS.
3.1 Aplikasi MS. Excel
Untuk menjawab permasalahan tersebut di atas, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1.    Buka file penjualan komputer.
2.    Dari kotak dialog Data Analysis, pilih Histogram.
3.    Masukkan data penjualan komputer tersebut pada kolom Input Range. Abaikan kolom Bin Range. Klik pilihan Labels in First Row.
4.    Klik pilihan Output Range, klik kolom output, dan isilah pada sembarang sel yang kosong.
5.    Klik pilihan Pareto, Cumulative Percentage, dan Chart Output.
6.    Klik tombol OK.
Hasil output dari analisis ini adalah seperti di bawah ini:



Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Penjualan Komputer
Bin

Frequency

Cumulative %

Bin

Frequency

Cumulative %

63

1

2,50%

78,5

10

25,00%

68,17

4

12,50%

88,83

9

47,50%

73,33

6

27,50%

73,33

6

62,50%

78,5

10

52,50%

83,67

6

77,50%

83,67

6

67,50%

68,17

4

87,50%

88,83

9

90,00%

More

4

97,50%

More

4

100,00%

63

1

100,00%

Gambar 3.14 Output analisis
Dari grafik MS. Excel terlihat baliwa output memberikan indikat tentang frekuensi dari penjualan komputer. Pada grafik terlihat bahwa graf batang memberikan indikator tentang frekuensi dari penjualan komputer unti masing-masing nilai penjualan. Sedangkan grafik garis memberikan indikat tentang frekuensi kumulatif dari nilai penjualan komputer.
3.2 Aplikasi dengan SPSS
Pada SPSS tersedia banyak fasilitas untuk pembuatan grafik, dengan berbagai jenis grafik. Untuk membuat grafik dengan menggunakan program SPSS, langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah:
1.      Buka file penjualan komputer.
2.       Dari menu Graphf   Bar.
3.      Klik pilihan Simple, klik Define.
4.    Masukkan data penjualan komputer pada kolom Category Axis, klik pilihan % of cases. Klik pilihan Titles.
5.    Ketiklah Grafik Batang Penjualan Komputer pada kolom Title Line 1. Klik Continue.
6.    Abaikan pilihan yang lain dan kemudian klik tombol OK.
Hasil output pembuatan grafik batang dengan menggunakan program SPSS adalah seperti berikut:
Grafik tersebut menggambarkan persentase masing-masing nilai pen-jualan komputer. Dari grafik tersebut terlihat bahwa frekuensi penjualan komputer sebanyak 63 unit adalah 2,3 persen.
Dengan menggunakan teknik yang sama kita bisa membuat berbagai jenis grafik seperti grafik Pie dan area seperti berikut ini.